Senin, 18 Mei 2015

SANDAL KULIT SANG RAJA


Seorang raja sedang berjalan-jalan mengelilingi negerinya yang elok dan indah. Tetapi di tengah perjalanan sang raja merasa jalannya rusak dan perlu memperbaikinya. Sang rajapun berpendapat bahwa negerinya tidak boleh memiliki jalan yang jelek dan tidak rata.
Sang raja memanggil dan mengumpulkan semua menterinya untuk menutupi jalan dengan kulit sapi yang terbaik di negerinya dan berharap agar cepat selesai dengan waktu yang sangat singkat.
Ketika semua dalam keadaan sibuk sedang mempersiapkan ribuan sapi yang bagus seantero negeri. Datanglah seorang tua yang bijak menemui sang raja. Ia berkata kepada sang raja, "Wahai baginda raja, kenapa tuanku mengumpulkan begitu banyak kulit sapi untuk menutupi jalan, padahal tuanku hanya cukup memiliki dua potong kulit sapi saja".
Konon sejak saat itu dunia menemukan kulit pelapis telapak kaki yang kita sebut "Sandal".
Renungan:
Makna dalam cerita tersebut adalah bila kita ingin merasa nyaman di dunia ini, bukanlah dengan mengubah dunia ini agar terasa nyaman. Tetapi bagaimana cara pandang kita agar dapat menyesuaikan dengan dunia yang kita tempati.
Terkadang cara pandang seseorang bisa saja salah dalam menghadapi dunia ini. Seolah dunialah yang salah dan perlu dibenahi. Namun, apakah kita pernah melihat ke dalam diri kita bahwa cara pandang kita juga bisa saja salah.
Kesulitan yang kita hadapi dalam menjalani kehidupan bukan berarti kita harus merubah tatanan kehidupan yang sudah ada, melainkan dengan mengubah pola pikir kita agar terhindar dari kesulitan dalam menjalani kehidupan. Dengan pola pikir kita yang baik pastilah dunia pun akan berubah seiring pola pikir yang baik yang dimiliki oleh seluruh manusia di dunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hargai karya orang lain dg selalu mencantumkan alamat blog ini bila share artikel terkait.