Kamis, 21 Mei 2015

DOA SALEH



Saleh baru berumur delapan tahun, ketika dia mendengar ibu dan ayahnya sedang berbicara mengenai adik perempuannya, Salihah. Ia sedang menderita sakit yang parah dan mereka telah melakukan apapun yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan jiwanya.

Hanya operasi yang sangat mahal yang sekarang bisa menyelamatkan jiwa Salihah, tapi mereka tidak punya biaya untuk itu.

Saleh mendengar ayahnya berbisik, "Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya sekarang". Saleh pergi ke tempat tidur dan mengambil celengan dari tempat persembunyiannya.

Lalu dikeluarkannya semua isi celengan tersebut ke lantai dan menghitung secara cermat, tiga kali, nilainya harus benar-benar tepat.

Dengan membawa uang tersebut, Saleh menyelinap keluar dan pergi ke toko obat di sudut jalan, Ia menunggu dengan sabar sampai sang apoteker memberi perhatian.

Tapi dia terlalu sibuk dengan orang lain untuk diganggu oleh seorang anak berusia delapan tahun, Saleh berusaha menarik perhatian dengan menggoyang-goyangkan kakinya, tapi gagal.

Akhirnya dia mengambil uang koin dan melemparkannya ke kaca etalase. Berhasil! "Apa yang kamu perlukan?" tanya apoteker tersebut dengan suara marah. "Saya sedang berbicara dengan saudara saya".

"Tapi, saya ingin berbicara kepadamu mengenai adik saya", Saleh menjawab dengan nada yang sama. "Dia sakit dan saya ingin membeli keajaiban".

"Apa yang kamu katakan?" tanya sang apoteker.

"Ayah saya mengatakan hanya keajaiban yang bisa menyeleamatkan jiwanya sekarang, jadi berapa harga keajaiban itu?".

"Kami tidak menjual keajaiban, adik kecil. Saya tidak bisa menolongmu".

"Dengar, saya mempunyai uang untuk membelinya. Katakan saja berapa harganya" kata Saleh.

Seorang pria berpakaian rapi berhenti dan bertanya, "Keajaiban jenis apa yang dibutuhkan oleh adikmu?"

"Saya tidak tahu", jawab Saleh. Air mata mulai menetes di pipinya. "Saya hanya tahu dia sakit parah dan mama mengatakan bahwa ia membutuhkan operasi".

"Tapi kedua orang tua saya tidak mampu membayarnya, tapi saya juga mempunyai uang".

"Berapa uang yang kamu punya?" tanya pria itu lagi. "Sembilan ribu lima ratus rupiah", jawab Saleh dengan bangga. "Dan itulah seluruh uang yang saya miliki di dunia ini".

"Wah kebetulan sekali", kata pria itu sambil tersenyum. "Sembilan ribu lima ratus rupiah, harga yang tepat untuk membeli keajaiban yang dapat menolong adikmu".

Dia mengambil uang tersebut dan kemudian memegang tangan Saleh sambil berkata, "Bawalah saya kepada adikmu, saya ingin bertemu dengannya dan juga orang tuamu".

Pria itu adalah Dr. Abdul Ghani, seorang ahli bedah terkenal, operasi dilakukannya tanpa biaya dan membutuhkan waktu yang tidak lama sebelum Salihah dapat kembali ke rumah dalam keadaan sehat.

Kedua orang tuanya sangat bahagia mendapatkan keajaiban tersebut.

"Operasi itu", bisik ibunya, "Adalah seperti keajaiban. Saya tidak dapat membayangkan berapa harganya".

Saleh tersenyum. Dia tahu secara pasti berapa harga keajaiban tersebut, sembilan ribu lima ratus rupiah ditambah dengan keyakinan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hargai karya orang lain dg selalu mencantumkan alamat blog ini bila share artikel terkait.