Minggu, 05 Juli 2015

SETIAP LANGKAH



Seorang profesor di undang untuk berbicara di sebuah basis militer, di sana ia berjumpa dengan seorang prajurit yang tak mungkin dilupakan, bernama Harry.

Harry yang dikirim untuk menjemput profesor di bandara, setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju tempat penambilan koper, ketika berjalan keluar, Harry sering menghilang. Banyak yang dilakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopernya jatuh. Kemudian mengangkat seorang anak kecil agar dapat melihat pemandangan. Ia juga menolong orang tersesat dengan menunjukkan arah yang benar. Setiap kali, ia kembali ke sisi profesor itu dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.

"Dari mana anda belajar melakukan hal-hal itu?" tanya profesor. "Oh" kata Harry, "Selama perang, saya kira" lalu ia menuturkan perjalanan tugasnya di Vietnam. Juga tentang tugasnya saat membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ia harus menyaksikan satu persatu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya.

"Saya belajar untuk hidup di antara pijakan langkah" katanya. Saya tak pernah tahu apakah langkah berikutnya merupakan pijakan terakhir sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakkan kaki, setiap langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru, dan saya kira sejak itulah saya menjalani kehidupan seperti ini". Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh beberapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang berkualitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hargai karya orang lain dg selalu mencantumkan alamat blog ini bila share artikel terkait.